infaq menurut al quran - An Overview
infaq menurut al quran - An Overview
Blog Article
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ قَالَ “ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ ”
Setiap akan beribadah, seorang muslim di wajibkan untuk berniat sebagai bentuk kesungguhan dalam menjalankan ibadah tersebut. Kedudukan niat dalam Islam memang sangat penting karena Allah akan memberikan ganjaran sesuai dengan niat yang di miliki oleh seorang muslim. Begitu juga ketika akan berwakaf, seorang waqif sangat di anjurkan untuk melaksanakan niat, baik dengan di ikrarkan maupun dalam hati.
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Amalan ini menjadikan impian seseorang Mukmin tercapai. Ini kerana dengan amalan wakaf, seseorang berpeluang menzahirkan pengabdiannya serta cintanya kepada Allah. Sesungguhnya perasaan cintakan Allah hanya dapat dizahirkan melalui amalan dan pelaksanaan.
يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ»
Dr. Wahbah al-Zuhaili berkata: Allah SWT menjelaskan tentang pahala orang-orang yang berinfaq dan pahala berinfaq dalam setiap keadaan dan waktu. Barangsiapa yang bersedekah – baik pada waktu malam atau siang hari, dengan cara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dalam keadaan dirinya sendiri memerlukan atau tidak – maka baginya pahala yang sempurna di sisi Tuhan.
Lexically, the definition of sadaqah is the reality or sincere reward from a pure coronary heart. Even though the scholars outlined the term as just a present to get closer to Allah so as to find the blessings of Allah SWT.
Berinfak tergolong amalan mulia yang tidak mudah dilakukan, karena amalan ini mengharuskan seseorang mengeluarkan sesuatu yang sangat dicintainya, yaitu harta.
Allah s.w.t berfirman dalam Al Quran bahawa apabila seseorang yang banyak dosa meninggal dunia, dan amalannya tidak mencukupi untuk menyelamatkannya di akhirat kelak, dia merayu kepada Tuhan agar diberi masa dan dikembalikan semula ke dunia hanya untuk bersedekah.
Berinfak merupakan kebiasaan mulia yang selalu dipraktekkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Semangat berinfak dari generasi sahabat Rasulullah sudah seharusnya kita teladani. Mereka memiliki semangat tinggi dan kesungguhan luar biasa untuk bisa selalu read more berinfak di jalan Allah. Para sahabat yang memiliki keluasan harta, dengan penuh keikhlasan mereka mengeluarkan harta dalam jumlah yang besar.
Artinya: “Kandungan ayat di atas ialah perintah untuk berinfak di jalan Allah, dalam segala amal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dan segala ketaatan. Terlebih memberikan hartanya untuk memerangi musuh-musuh dan menguatkan umat Islam untuk mengalahkan musuhnya.
Berangkat dari hal ini, Syekh Nawawi Al-Bantani dalam tafsirnya juga lebih spesifik dalam menafsiri ‘berinfaklah di jalan Allah’. Syekh Nawawi menjelaskan maksud ayat ialah perintah kepada umat Islam saat itu yang hendak melaksanakan umrah qadha dan berpotensi berperang dengan orang-orang muysrik di bulan Haram untuk memberikan infaknya di jalan Allah untuk melaksanakan umrah qadha
Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Bandingan (derma) orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ